TEORI PEMROSESAN INFORMASI BERBANTUAN MEDIA
1. Pengertian informasi
Informasi adalah Sekumpulan data/ fakta yang
diorganisasi atau diolah dengan cara tertentu sehingga mempunyai arti bagi
penerima. Data yang telah diolah menjadi sesuatu yang berguna bagi si penerima
maksudnya yaitu dapat memberikan keterangan atau pengetahuan. Dengan demikian
yang menjadi sumber informasi adalah data. Informasi dapat juga di katakan
sebuah pengetahuan yang diperoleh dari pembelajaran, pengalaman, atau
instruksi. Ciri - ciri informasi adalah sebagai berikut :
a. Benar atau Salah. ini dapat berhubungan dengan realita atau tidak. Bila
penerima informasi yang salah mempercayainya akibatnya informasi seperti yang
benar.
b. Baru. informasi yang didapat sama sekali baru dan segar bagi si penerima.
c. Tambahan. informasi dapat memperbaharui atau memberi tambahan baru pada
informasi yang telah ada.
d. Korektif. informasi dapat menjadi koreksi atas informasi salah/palsu sebelumnya.
e. Penegas. informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada. Ini masih berguna
karena mengangkatkan persepsi penerimanya atas
kebenaran informasi tersebut.
2. Pengertian teori pemrosesan informasi
Teori pemrosesan informasi merupakan teori
yang ditemukan dan dikembangkan oleh Robert Mills Gagne. Menurut gagne belajar
dipandang sebagai proses pengolahan informasi. Proses belajar meliputi
persepsi, pengkodean, dan penyimpanan di dalam memori jangka panjang tidak
berbeda halnya. Teori pemrosesan informasi memberikan perspektif baru pada
pengolahan pembelajaran yang akan menghasilkan belajar yang efektif. Menurut
Slavin, (2000:175) teori ini menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan
mengungkapkan kembali pengetahuan atau informasi-informasi yang telah diterima
sebelumnya oleh otak.
Teori pembelajaran pemrosesan informasi adalah
bagian dari teori belajar sibernetik. Secara sederhana pengertian belajar
menurut teori belajar sibernetik adalah pengolahan informasi. Dalam teori
ini, seperti psikologi kognitif, bagi sibernetik mengkaji proses belajar penting dari hasil belajar, namun yang lebih
penting dari kajian proses belajar itu
sendiri adalah sistem informasi, sistem informasi inilah yang pada akhirnya
akan menentukan proses belajar.
Pemrosesan informasi itu sendiri secara
sederhana dapat diartikan suatu proses yang terjadi pada peserta didik untuk
mengolah informasi, memonitornya, dan menyusun strategi berkenaan dengan
informasi tersebut dengan inti pendekatannya lebih kepada proses memori dan
cara berpikir. Dalam teori pemrosesan informasi, terdapat beberapa model
mengajar yang akan mendorong pengembangan pengetahuan dalam diri siswa dalam
hal mengendalikan stimulus yaitu mengumpulkan dan mengorganisasikan data,
menyadari dan memecahkan masalah, mengembangkan konsep sehingga mampu
menggunakan lambang verbal dan non verbal dalam penyampaiannya. Bahkan
orientasi utama pada modelnya mengarah kepada kemampuan siswa dalam mengolah, menguasai informasi sehingga
dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan
yang akan didapatkannya.
Menurut model tingkat pemrosesan,
berbagai stimulus informasi diproses dalam berbagai tingkat kedalaman secara
bersamaan bergantung kepada karakternya. Semakin dalam suatu informasi diolah,
maka informasi tersebut akan semakin lama diingat. Sebagai contoh, informasi
yang mempunyai imaji visual yang kuat atau banyak berasosiasi dengan
pengetahuan yang telah ada akan diproses secara lebih dalam. Demikian juga
informasi yang sedang diamati akan lebih dalam diproses daripada stimuli atau
kejadian lain di luar pengamatan. Dengan kata lain, manusia akan lebih
mengingat hal-hal yang mempunyai arti bagi dirinya atau hal-hal yang menjadi
perhatiannya karena hal-hal tersebut diproses secara lebih mendalam daripada
stimuli yang tidak mempunyai arti atau tidak menjadi perhatiannya .
Berdasarkan kondisi internal dan eksternal,
Gagne menjelaskan bagaimana proses belajar itu terjadi. Model proses belajar
yang dikembangkan oleh Gagne didasarkan pada teori pemrosesan informasi, yaitu
sebagai berikut :
a. Rangsangan yang diterima panca indera akan disalurkan ke pusat syaraf dan
diproses sebagai informasi.
b. Informasi dipilih secara selektif, ada yang dibuang, ada yang disimpan
dalam memori jangka pendek, dan ada yang disimpan dalam memori jangka panjang.
c. Memori-memori ini tercampur dengan memori yang telah ada sebelumnya, dan
dapat diungkap kembali setelah dilakukan pengolahan.
Seperangkat proses yang bersifat internal yang
dimaksud oleh Gagne adalah kondisi internal yaitu keadaan dalam diri individu
yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan terjadinya proses kognitif
dalam diri individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari
lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran.
3. Model pemrosesan informasi
Model proses kontrol pemrosesan informasi
dapat diliha pada Gambar di bawah ini :
Gambar 1. Model proses kontrol pemrosesan
informasi (Meyer 2009: 68)
a. Short-Term Sensory Store
Sistem ini berfungsi untuk menyimpan sejumlah
besar informasi yang diterima dalam waktu yang singkat. Kompartemen dari sistem
ini memerima tampa mencatatnya, dan dalam waktu yang singkat akan hilang karena
penambahan informasi baru. Hal ini dapat kita andaikan , sebuah setrika yang
sudah agak panas yang kemudian panasnya berkurang dan sama sekali “hilang”.
Sistem tersebut akan diterpa oleh berbagai bentuk stimulus-penglihatan,
perabaan, pendengaran, kinesthesis, dan seterusnya. Terdapat kemungkinan,
berbagai rangsang sensoris yang berasal dari luar itu diterima secara simultan
dan masing masing rangsang tersimpan selama waktu yang singkat.
b. Short-Term Memory
Informasi yang masuk pada sistem penyimpangan
jangka pendek tidak semua diproses pada tahap berikutnya, karena adanya
penyaringan terhadap informasi yang relevan dan tidak relevan. Proses seleksi
ini ditentukan oleh kondisi tugas yang dilakukan seseorang (misalnya mengamati
perjalanan shuttlecock dalam permainan bulu tangkis) atau oleh momen tertentu
dalam suatu tugas (mula – mula penglihatan, kemudian pendengaran seperti
kerasnya suara”cocok” dipukul). Informasi yang akan diproses ketahap berikutnya
ialah karena kesesuaian dengan suatu situasi untuk diproses kedalam sistem
memori jangka pendek (STM). Memori ini merupakan tempat penyimpanan informasi,
bagi yang berasal dari Short-Term Sensory Store (STSS) maupun yang berasal dari
Long-term Memory (LTM).
c. Long-term Memory
Kompartemen memori jangka pendek jangka
panjang adalah jumlah waktu dari informasi yang dapat disimpan selain kemempuan
menyimpan informasi. Bedasarkan teori kotak memori dapat dijelaskan bahwa
aktifitas memproses informasi disalurkan dari penyimpanan jangka pendek ke
penyimpanan jangka panjang, dimana informasi akan tersimpan secara permanen
supaya tidak hilang.
4. Pembelajaran berbantuan komputer
a. Pemanfaatan Komputer dalam Pembelajaran
Komputer di dunia pendidikan tidak hanya
digunakan untuk mempelajari seluk beluknya, tetapi juga sebagai sarana
komunikasi serta sebagai media dalam proses pembelajaran. Hal ini karena
potensi komputer yang dapat dimanfaatkan untuk dunia pendidikan telah sangat
luas dan menjangkau berbagai kepentingan. Proses pembelajaran dapat juga
dilaksanakan dengan bantuan komputer.
Secara garis besar komputer dimanfaatkan dalam
dua macam penerapan, yaitu dalam bentuk pembelajaran dengan bantuan komputer
(Computer Assisted Instructional-CAI), dan pembelajaran berbasis komputer
(Computer Based Instruction-CBI). Dalam banyak hal kedua penerapan dalam
pemanfaatan komputer untuk pembelajaran ini adalah sama. Perbedaan yang
menonjol diantara keduanya terletak pada fungsi perangkat lunak yang digunakan.
Pada CAI perangkat lunak yang digunakan berfungsi membantu guru dalam proses
pembelajaran, seperti sebagai multimedia, alat bantu dalam presentasi maupun
demontrasi atau sebagai alat bantu dalam pelaksanaan pembelajaran. Adapun
pembelajaran berbasis komputer (CBI) mempunyai fungsi lebih luas. Perangkat
lunak dalam CBI disamping bisa dimanfaatkan sebagai fungsi CAI, bisa juga
dimanfaatkan dengan fungsi pembelajaran individual (individual learning).
Dalam pembelajaran bermedia komputer ini siswa
berhadapan dan berinteraksi secara langsung dengan komputer. Interaksi antara
komputer dan siswa ini terjadi secara individual dan komputer memang memiliki
kemampuan untuk itu. Dengan demikian apa yang dialami siswa satu dengan lainnya
tidak akan sama. Potensi pelayanan terhadap perbedaan siswa inilah komputer
digunakan dalam sistem pembelajaran.
etika pembelajaran dengan menggunakan komputer
hanya bertujuan agar pebelajar mendapatkan suasana lain, multimedia yang
menggunakan komputer dapat membantu pebelajar melakukan aktivitas pelatihan
yang dulunya tidak mungkin dapat dilaksanakan. Suatu “word processor” membuat
suatu mesin ketik yang dapat mengubah dan memformat kembali halaman-halaman
yang diinginkan, dan “spreadsheet” membuat sebuah kertas tabel yang dapat
menghitung angka-angka, dan juga membuat kegunaannya menjadi memungkinkan
bekerja lebih cepat dan mudah. Bagaimanapun juga, penggunaan “link” (jaringan)
merupakan bagian penting dalam multimedia yang membuat para pebelajar dapat
berinteraksi dengan informasi-informasi yang ada dengan cara yang benar-benar
baru. Jadi, jelas sekali bahwa penggunaan multimedia berbasis komputer dalam
pembelajaran akan membuat pembelajaran lebih interaktif terutama dengan
penggunaan “link” yang memungkinkan pembelajar belajar sesuai dengan yang
diinginkan. Penggunaan multimedia pembelajaran berbasis komputer juga dapat
membuat pembelajar lebih mengingat materi yang dipelajari. Hal ini sesuai
dengan hasil riset dari Komputer Technology Reaserch tahun 1993 bahwa
“Seseorang hanya dapat mengingat apa yang dia lihat sebesar 20%, dan apa yang
dia dengar sebesar 30%, apa yang dia dengar dan lihat sebesar 50%, dan sebesar
80% dari apa yang dia lihat, dengar, dan kerjakan secara simultan. Pencapaian
80% tersebut sangat dimungkinkan dapat dicapai dengan menggunakan media
pembelajaran berbasis komputer yang interaktif.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan
bahwa penggunaan media berbasis komputer dalam pembelajaran mempunyai manfaat,
antara lain:
Ø Pembelajar dapat bekerja secara mandiri menurut tingkat kemampuannya atau
dalam kelompok kecil.
Ø Lebih efektif untuk menjelaskan materi baru yang bersifat simulasi
interaktif sehingga pembelajar mendapatkan suatu pengalaman belajar yang
menarik.
Ø Penilaian yang ada dapat memberikan umpan balik yang cepat pada mahasiswa
untuk mengetahui kemampuannya pada suatu masalah atau materi tertentu sehingga
dapat digunakan sebagai penilaian sumatif.
Ø Dengan teknik pemecahan suatu masalah, siswa akan mempunyai cara tersendiri
untuk memecahkan masalahnya dengan materi yang sama dengan temannya. Hal itu
sangat berguna untuk pemecahan masalah pada materi berikutnya.
b. Kelebihan dan kelemahan pembelajaran berbantuan komputer
Aplikasi komputer dalam bidang pembelajaran
memungkinkan berlangsungnya proses belajar secara individual ( individual
learning). Pemakai komputer atau user dapat melakukan interaksi langsung dengan
sumber informasi. Perkembangan teknologi komputer jaringan ( computer
network/internet ) saat ini telah memungkinkan pemakainya melakukan interaksi
dalam memperoleh pengetahuan dan informasi yang diinginkan. Berbagai bentuk
interaksi pembelajaran dapat berlangsung dengan tersedianya medium komputer.
Beberapa lembaga pendidikan jarak jauh di sejumlah Negara yang telah maju
memanfaatkan medium ini sebagai sarana interaksi. Pemanfaatan ini didasarkan
pada kemampuan yang dimiliki oleh komputer dalam memberikan umpan balik (
feedback ) yang segera kepada pemakainya.
1) Kelebihan
Heinich dkk. (1986) mengemukakan sejumlah
kelebihan dan juga kelemahan yang ada pada komputer. Aplikasi komputer sebagai
alat bantu proses belajar memberikan beberapa keuntungan antara lain :
Ø Komputer memungkinkan siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan
kecepatannya dalam memahami pengetahuan dan informasi yang ditayangkan.
Ø Penggunaan komputer dalam proses belajar membuat siswa dapat melakukan
control terhadap aktivitas belajarnya.
Ø Penggunaan komputer dalam lembaga pendidikan memberikan keleluasaan
terhadap siswa untuk menentukan kecepatan belajar dan memilih urutan kegiatan
belajar sesuai dengan kebutuhan.
Ø Kemampuan komputer untuk menayangkan kembali informasi yang diperlukan oleh
pemakainya.
Ø Komputer dapat deprogram agar mampu memberikan umpan balik terhadap hasil
belajar dan memberikan pengukuhan ( reinforcement ) terhadap prestasi belajar
siswa.
2) Kekurangan
Selanjutnya
Benny dan Tita ( 2000 ) memberi penjelasan. Disamping memiliki sejumlah
kelebihan, komputer sebagai sarana komunikasi interaktif juga memiliki beberapa
kelemahan, diantaranya :
Ø Tingginya biaya pengadaan dan pengembangan program komputer, terutama yang
dirancang khusus untuk maksud pembelajaran.
Ø Disamping itu, pengadaan,pemeliharaan, dan perawatan komputer yang meliputi
perangkat keras ( hardware ) memerlukan biaya yang relatrif tinggi.
Ø Masalah lain adalah compatability dan incompability antara hardware dan
software, penggunaan sebuah program komputer biasanya memerlukan perangkat
keras dengan spesifik yang sesuai.
PERMASALAHAN
1. apa pengaruh multimedia pembelajaran terhadap perkembangan kognitif siswa dan perkembangan memori yang dimiliki siswa?
2. bagaimana hubungan teori kognitif menurut jean piaget dengan kemampuan seorang anak untuk memproses informasi yang diterimanya?
3. Kemampuan mengingat pada setiap individu akan berbeda-beda, terlebih lagi pada individu yang dianggap mengalami hambatan tertentu. Pada dasarnya manusia lebih condong menerima informasi melalui indera penglihatan, kemudian pendengaran, kinestetik, dan taktil. dari hal tersebut apakah ada pengaruh gaya belajar terhadap kemampuan siswa memproses informasi?
saya ingin menjawab permasalahan yang pertama. Multimedia pembelajaran merupakan kombinasi teks, seni, suara, animasi, dan video yang disampaikan kepada seorang (peserta didik) dengan komputer atau peralatan manipulasi elektronik dan digital yang lain. Melalui gabungan media-media ini pengalaman belajar menjadi sesuatu yang interaktif yang mencerminkan suatu pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya multimedia dalam suatu proses pembelajaran akan meningkatkan minat siswa dalam belajar karena pembelajaran lebih menarik dan akan membuat siswa merasa nyaman dan tidak membebankannya dalamm belajar. dengan demikian akan meningkatkan kognitif siswa dan memorinya akan mengingat pelajaran dalam jangka panjang.
BalasHapusSaya sependapat dengan saudara atma,karena multimedia adalah alat bantu yang akan memudah siswa menyesuaikan materi pembelajaran denngan pemahamannya, sehingga dalam pembutan multimedia banyak Hal Dan prinsip yang perlu dipahami
Hapusterimakasih desi dan atam, saya juga sependapat dengan kalian berdua karena multimedia pembelajaran adalah alat bantu yang mempermudah siswa dalam mengatasi kekurangan mereka dalam belajar, sehingga dengan adanya multimedia siswa akan lebih mudah mengembangkan kognitifnya
HapusSaya mencoba menjawab permasalah no 3:
BalasHapusGaya belajar merupakan
suatu kombinasi dari bagaimana ia
menyerap, dan kemudian mengatur
serta mengolah informasi. Gaya
belajar yang dimiliki tentunya
berbeda-beda, namun tujuan yang
hendak dicapai dalam sebuah
pembelajaran siswa tetap sama yaitu
guna mencapai prestasi belajar yang
diharapkan. Ada siswa yang mampu
memaksimalkan gaya belajarnya, ada
juga siswa yang belum mampu
memaksimalkan gaya belajarnya
karena mereka belum menyadari
gaya belajar yang mereka miliki.
Penelitian yang dilakukan
oleh Tanta (2010) menyatakan
bahwa gaya belajar secara signifikan
berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa. Hasil penelitian tersebut
menjadi salah satu bukti bahwa gaya
belajar mempunyai pengaruh
terhadap capaian prestasi belajar
siswa. Setiap individu peserta didik
memproses informasi dengan cara
yang berbeda. Ada siswa yang lebih
senang menulis hal-hal yang telah
disampaikan oleh guru ketika proses
pembelajaran berlangsung. Adapula
siswa yang lebih senang
mendengarkan materi yang
disampaikan oleh guru, serta adapula
siswa yang lebih senang praktek
secara langsung.
menanggapi permasalahan ketiga menurut saya, gaya belajar sangat berhubungan dengan bagaimana informasi itu akan diproses (dalam konteks pembelajaran). bagaimana hal itu terjadi? gaya belajar menunjukkan karakter seseorang atau teknik seseorang agar lebih mudah menyerap informasi dengan menyeimbankan otak kanan dan kirinya. misalnya gaya belajarnya mudah bosa, sehingga ia membutuhkan musik atau visual yang menarik agar otak kanannya menjadi bekerja. sehingga otak kanan dan kiri bekerjasama dan menciptakan suatu memori
HapusSaya akan menanggapi permasalahan anda no 2.
BalasHapusMenurut Piaget, perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik, yaitu suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf. Dengan makin bertambahnya umur seseorang, maka makin komplekslah susunan sel syarafnya dan makin meningkat pula kemampuannya. Piaget tidak melihat perkembangan kognitif sebagai sesuatu yang dapat didefinisikan secara kuantitatif. Ia menyimpulkan bahwa daya pikir atau kekuatan mental anak yang berbeda usia akan berbeda pula secara kualitatif. Menurut Piaget, proses belajar akan terjadi jika mengikuti tahap-tahap asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrasi (penyeimbangan antara asimilasi dan akomodasi). Contoh implementasi Hubungan teori ini dengan cara anak menerima informasi yaitu ketika bahasa dan cara berpikir anak berbeda dengan orang dewasa, disini guru harus menyesuaikan penggunaaan bahasa yang sesuai dengan cara berpikir anak.dan memfokuskan pada proses berpikir atau proses mental anak tidak sekedar pada produknya. Disamping kebenaran jawaban siswa, guru harus memahami proses yang digunakan anak sehingga sampai pada jawaban tersebut.
Prinsip-prinsip yang harus ada dalam mengembangkan multimedia untuk menstimulus kognitif peserta didik yakni adanya peran gambar, teks, video, animasi, audio, grafik yang disajikan secara relevan dengan materi yang disajikan untuk memperkuat penjelasan berupa deskripsi, selain itu dalam penyampaiannya digunakan gaya bahasa yang non-formal sesuai dengan sasaran peserta didik dalam menggunakan multimedia yang dikembangkan.
BalasHapusSebagai contoh adalah multimedia mampu menghadirkan pengalaman langsung, misalnya untuk menjelaskan ikan didalam lautan, siswa dapat melihat langsung tayangan di multimedia dengan berbagai penjelasan suara dan efek animasi yang mengesankan seolah anak mengalami langsung kehidupan di dalam lautan atau untuk menjelaskan peristiwa gunung api meletus, guru dapat menampilkan video letusan gunung api yang terintegrasi dalam multimedia. Hal tersebut akan membantu anak dalam memahami dan mempelajari materi pelajaran dengan mudah dan menyenangkan. Konsep pembelajaran bermakna berbasis konstruktivisme akan mampu diimplementasikan dengan baik melalui pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran sehingga multimedia dapat menambah minat belajar siswa, meningkatkan pemahaman siswa, dan meningkatkan daya ingat siswa.
Saya akan membantu menjawab permasalahan no. 1, Menurut Sudjana (1992:2) “Penggunaan multimedia interakif dapat memberikan motivasi belajar siswa, merangsang kemauan belajar, menarik perhatian siswa, dan memudahkan penyajian informasi sehingga pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang akan disampaikan oleh guru.” Menurut Ilham (2013:24) “Pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran melalui multimedia interaktif dapat meningkatkan minat siswa.” Penggunaan multimedia interaktif akan memberikan rangsangan kepada peserta didik baik itu minat atau motivasi belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik itu sendiri. Guru yang menggunakan multimedia interaktif sebagai media pembelajaran tentunya tidak hanya ingin menarik perhatian siswa tapi lebih menekankan untuk meningkatkan hasil belajar siswa sehingga dari aspek kognitif bisa mendapatkan nilai yang baik. Selain itu, guru sebaiknya mendorong siswa untuk selalu berpikir aktif dengan menciptakan kondisi pembelajaran yang menuntut siswa aktif berpendapat, memiliki solusi untuk pemecahan masalah sehingga memberikan hasil belajar yang lebih mantap, mendalam, dan tidak mudah dilupakan (Nasution, 2010).
BalasHapusMultimedia interaktif yang digunakan oleh guru secara efektif dan efesien dapat menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong kognitif belajar siswa dan dapat menyimpan materi dalam jangka panjang.
saya akan menanggapi permasalahan saudari,apa pengaruh multimedia pembelajaran terhadap perkembangan kognitif siswa dan perkembangan memori yang dimiliki siswa.
BalasHapusmenurut saya dengan multimedia siswa mampu dengan mudah memahami pelajaran, yang mana multimedia itu merupakan alat untuk membantu siswa dalam memahami suatu pelajaran. dengan begitu tingkat pemahaman siswa dapat ditingkatkan dengan multimedia, contohnya dengan multimedia banyak media atau sumber belajar bagi siswa sehingga mampu menambah wawasan murid
saya sependapat dengan saudari annisa dimana multimedia itu sendiri merupakan alat yang membantu siswa sehingga siswa itu mudah memahami pelajaran yang diajarkan oleh guru,dimana multimedia itu sendiri terdapat video,audio,visual sehingga siswa dalam belajar itu mendengarkan ,melihat sekaligus menerapkannya.
HapusSaya ingin menanggapi permasalahan pertama saudari mengenai “apa pengaruh multimedia pembelajaran terhadap perkembangan kognitif siswa dan perkembangan memori yang dimiliki siswa”? menurut saya jika multimedia yang digunakan sesuai dengan materi dan karakter siswa maka siswa akn lbih mudah memahami materi yang diajarkan dan kognitif siswa bisa berkembang lebih baik.
BalasHapussaya sependapat dengan anda, dengan menggunakan multimedia akan membantu siswa untuk memahami materi, karena multimedia mampu mengatasi kekurangan dalam belajar. misalnya seseorang akan lebih paham jika materi yang disampaikan dalam bentuk gambar dan video, hal tersebut dapat diatasi dengan penggunaan multimedia yang menggabungkan kedua unsur tersebut, dengan ini kemampuan kognitif siswa akan berkambang
Hapusbaiklah saya ingin menanggapi permasalah yang pertama dimana kognitif atau pemikiran adalah istilah yang digunakan oleh ahli psikologi untuk menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah, dan merencanakan masa depan, atau semua proses psikologis yang berkaitan bagaimana individu mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan, menilai dan memikirkan lingkungannya. dimana zaman sekarang banyak seseorang memproses informasi hanya menggunakan media hp karena lebih efektif, karena itulah multimedia berpengaruh dengan perkembangan kognitif
BalasHapus