Kamis, 19 April 2018

TEORI PEMROSESAN INFORMASI BERBANTUAN MEDIA

 
TEORI PEMROSESAN INFORMASI BERBANTUAN MEDIA

1.    Pengertian informasi
Informasi adalah Sekumpulan data/ fakta yang diorganisasi atau diolah dengan cara tertentu sehingga mempunyai arti bagi penerima. Data yang telah diolah menjadi sesuatu yang berguna bagi si penerima maksudnya yaitu dapat memberikan keterangan atau pengetahuan. Dengan demikian yang menjadi sumber informasi adalah data. Informasi dapat juga di katakan sebuah pengetahuan yang diperoleh dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Ciri - ciri informasi adalah sebagai berikut :
a.    Benar atau Salah. ini dapat berhubungan dengan realita atau tidak. Bila penerima informasi yang salah mempercayainya akibatnya informasi seperti yang benar.
b.    Baru. informasi yang didapat sama sekali baru dan segar bagi si penerima.
c.  Tambahan. informasi dapat memperbaharui atau memberi tambahan baru pada informasi yang  telah ada.
d.   Korektif. informasi dapat menjadi koreksi atas informasi salah/palsu sebelumnya.
e. Penegas. informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada. Ini masih berguna karena mengangkatkan persepsi penerimanya atas  kebenaran informasi tersebut.

2.    Pengertian teori pemrosesan informasi
Teori pemrosesan informasi merupakan teori yang ditemukan dan dikembangkan oleh Robert Mills Gagne. Menurut gagne belajar dipandang sebagai proses pengolahan informasi. Proses belajar meliputi persepsi, pengkodean, dan penyimpanan di dalam memori jangka panjang tidak berbeda halnya. Teori pemrosesan informasi memberikan perspektif baru pada pengolahan pembelajaran yang akan menghasilkan belajar yang efektif. Menurut Slavin, (2000:175) teori ini menjelaskan pemrosesan, penyimpanan, dan mengungkapkan kembali pengetahuan atau informasi-informasi yang telah diterima sebelumnya oleh otak.
Teori pembelajaran pemrosesan informasi adalah bagian dari teori belajar sibernetik. Secara sederhana pengertian belajar menurut teori belajar sibernetik adalah pengolahan informasi. Dalam teori ini, seperti psikologi kognitif, bagi sibernetik mengkaji proses belajar  penting dari hasil belajar, namun yang lebih penting dari kajian proses belajar itu sendiri adalah sistem informasi, sistem informasi inilah yang pada akhirnya akan menentukan proses belajar. 
Pemrosesan informasi itu sendiri secara sederhana dapat diartikan suatu proses yang terjadi pada peserta didik untuk mengolah informasi, memonitornya, dan menyusun strategi berkenaan dengan informasi tersebut dengan inti pendekatannya lebih kepada proses memori dan cara berpikir. Dalam teori pemrosesan informasi, terdapat beberapa model mengajar yang akan mendorong pengembangan pengetahuan dalam diri siswa dalam hal mengendalikan stimulus yaitu mengumpulkan dan mengorganisasikan data, menyadari dan memecahkan masalah, mengembangkan konsep sehingga mampu menggunakan lambang verbal dan non verbal dalam penyampaiannya. Bahkan orientasi utama pada modelnya mengarah kepada kemampuan siswa  dalam mengolah, menguasai informasi sehingga dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang akan didapatkannya.
Menurut model tingkat pemrosesan, berbagai stimulus informasi diproses dalam berbagai tingkat kedalaman secara bersamaan bergantung kepada karakternya. Semakin dalam suatu informasi diolah, maka informasi tersebut akan semakin lama diingat. Sebagai contoh, informasi yang mempunyai imaji visual yang kuat atau banyak berasosiasi dengan pengetahuan yang telah ada akan diproses secara lebih dalam. Demikian juga informasi yang sedang diamati akan lebih dalam diproses daripada stimuli atau kejadian lain di luar pengamatan. Dengan kata lain, manusia akan lebih mengingat hal-hal yang mempunyai arti bagi dirinya atau hal-hal yang menjadi perhatiannya karena hal-hal tersebut diproses secara lebih mendalam daripada stimuli yang tidak mempunyai arti atau tidak menjadi perhatiannya .
Berdasarkan kondisi internal dan eksternal, Gagne menjelaskan bagaimana proses belajar itu terjadi. Model proses belajar yang dikembangkan oleh Gagne didasarkan pada teori pemrosesan informasi, yaitu sebagai berikut :
a.  Rangsangan yang diterima panca indera akan disalurkan ke pusat syaraf dan diproses sebagai informasi.
b.  Informasi dipilih secara selektif, ada yang dibuang, ada yang disimpan dalam memori jangka pendek, dan ada yang disimpan dalam memori jangka panjang.
c.   Memori-memori ini tercampur dengan memori yang telah ada sebelumnya, dan dapat diungkap kembali setelah dilakukan pengolahan.
Seperangkat proses yang bersifat internal yang dimaksud oleh Gagne adalah kondisi internal yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan terjadinya proses kognitif dalam diri individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran.

3.    Model pemrosesan informasi
Model proses kontrol pemrosesan informasi dapat diliha pada Gambar di bawah ini :
Gambar 1. Model proses kontrol pemrosesan informasi (Meyer 2009: 68)
a.    Short-Term Sensory Store
Sistem ini berfungsi untuk menyimpan sejumlah besar informasi yang diterima dalam waktu yang singkat. Kompartemen dari sistem ini memerima tampa mencatatnya, dan dalam waktu yang singkat akan hilang karena penambahan informasi baru. Hal ini dapat kita andaikan , sebuah setrika yang sudah agak panas yang kemudian panasnya berkurang dan sama sekali “hilang”. Sistem tersebut akan diterpa oleh berbagai bentuk stimulus-penglihatan, perabaan, pendengaran, kinesthesis, dan seterusnya. Terdapat kemungkinan, berbagai rangsang sensoris yang berasal dari luar itu diterima secara simultan dan masing masing rangsang tersimpan selama waktu yang singkat.

b. Short-Term Memory
Informasi yang masuk pada sistem penyimpangan jangka pendek tidak semua diproses pada tahap berikutnya, karena adanya penyaringan terhadap informasi yang relevan dan tidak relevan. Proses seleksi ini ditentukan oleh kondisi tugas yang dilakukan seseorang (misalnya mengamati perjalanan shuttlecock dalam permainan bulu tangkis) atau oleh momen tertentu dalam suatu tugas (mula – mula penglihatan, kemudian pendengaran seperti kerasnya suara”cocok” dipukul). Informasi yang akan diproses ketahap berikutnya ialah karena kesesuaian dengan suatu situasi untuk diproses kedalam sistem memori jangka pendek (STM). Memori ini merupakan tempat penyimpanan informasi, bagi yang berasal dari Short-Term Sensory Store (STSS) maupun yang berasal dari Long-term Memory (LTM).

c. Long-term Memory
Kompartemen memori jangka pendek jangka panjang adalah jumlah waktu dari informasi yang dapat disimpan selain kemempuan menyimpan informasi. Bedasarkan teori kotak memori dapat dijelaskan bahwa aktifitas memproses informasi disalurkan dari penyimpanan jangka pendek ke penyimpanan jangka panjang, dimana informasi akan tersimpan secara permanen supaya tidak hilang.

4.    Pembelajaran berbantuan komputer
a.    Pemanfaatan Komputer dalam Pembelajaran
Komputer di dunia pendidikan tidak hanya digunakan untuk mempelajari seluk beluknya, tetapi juga sebagai sarana komunikasi serta sebagai media dalam proses pembelajaran. Hal ini karena potensi komputer yang dapat dimanfaatkan untuk dunia pendidikan telah sangat luas dan menjangkau berbagai kepentingan. Proses pembelajaran dapat juga dilaksanakan dengan bantuan komputer.
Secara garis besar komputer dimanfaatkan dalam dua macam penerapan, yaitu dalam bentuk pembelajaran dengan bantuan komputer (Computer Assisted Instructional-CAI), dan pembelajaran berbasis komputer (Computer Based Instruction-CBI). Dalam banyak hal kedua penerapan dalam pemanfaatan komputer untuk pembelajaran ini adalah sama. Perbedaan yang menonjol diantara keduanya terletak pada fungsi perangkat lunak yang digunakan. Pada CAI perangkat lunak yang digunakan berfungsi membantu guru dalam proses pembelajaran, seperti sebagai multimedia, alat bantu dalam presentasi maupun demontrasi atau sebagai alat bantu dalam pelaksanaan pembelajaran. Adapun pembelajaran berbasis komputer (CBI) mempunyai fungsi lebih luas. Perangkat lunak dalam CBI disamping bisa dimanfaatkan sebagai fungsi CAI, bisa juga dimanfaatkan dengan fungsi pembelajaran individual (individual learning).
Dalam pembelajaran bermedia komputer ini siswa berhadapan dan berinteraksi secara langsung dengan komputer. Interaksi antara komputer dan siswa ini terjadi secara individual dan komputer memang memiliki kemampuan untuk itu. Dengan demikian apa yang dialami siswa satu dengan lainnya tidak akan sama. Potensi pelayanan terhadap perbedaan siswa inilah komputer digunakan dalam sistem pembelajaran.
etika pembelajaran dengan menggunakan komputer hanya bertujuan agar pebelajar mendapatkan suasana lain, multimedia yang menggunakan komputer dapat membantu pebelajar melakukan aktivitas pelatihan yang dulunya tidak mungkin dapat dilaksanakan. Suatu “word processor” membuat suatu mesin ketik yang dapat mengubah dan memformat kembali halaman-halaman yang diinginkan, dan “spreadsheet” membuat sebuah kertas tabel yang dapat menghitung angka-angka, dan juga membuat kegunaannya menjadi memungkinkan bekerja lebih cepat dan mudah. Bagaimanapun juga, penggunaan “link” (jaringan) merupakan bagian penting dalam multimedia yang membuat para pebelajar dapat berinteraksi dengan informasi-informasi yang ada dengan cara yang benar-benar baru. Jadi, jelas sekali bahwa penggunaan multimedia berbasis komputer dalam pembelajaran akan membuat pembelajaran lebih interaktif terutama dengan penggunaan “link” yang memungkinkan pembelajar belajar sesuai dengan yang diinginkan. Penggunaan multimedia pembelajaran berbasis komputer juga dapat membuat pembelajar lebih mengingat materi yang dipelajari. Hal ini sesuai dengan hasil riset dari Komputer Technology Reaserch tahun 1993 bahwa “Seseorang hanya dapat mengingat apa yang dia lihat sebesar 20%, dan apa yang dia dengar sebesar 30%, apa yang dia dengar dan lihat sebesar 50%, dan sebesar 80% dari apa yang dia lihat, dengar, dan kerjakan secara simultan. Pencapaian 80% tersebut sangat dimungkinkan dapat dicapai dengan menggunakan media pembelajaran berbasis komputer yang interaktif.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan media berbasis komputer dalam pembelajaran mempunyai manfaat, antara lain:
Ø Pembelajar dapat bekerja secara mandiri menurut tingkat kemampuannya atau dalam kelompok kecil.
Ø Lebih efektif untuk menjelaskan materi baru yang bersifat simulasi interaktif sehingga pembelajar mendapatkan suatu pengalaman belajar yang menarik.
Ø Penilaian yang ada dapat memberikan umpan balik yang cepat pada mahasiswa untuk mengetahui kemampuannya pada suatu masalah atau materi tertentu sehingga dapat digunakan sebagai penilaian sumatif.
Ø Dengan teknik pemecahan suatu masalah, siswa akan mempunyai cara tersendiri untuk memecahkan masalahnya dengan materi yang sama dengan temannya. Hal itu sangat berguna untuk pemecahan masalah pada materi berikutnya.

b.    Kelebihan dan kelemahan pembelajaran berbantuan komputer
Aplikasi komputer dalam bidang pembelajaran memungkinkan berlangsungnya proses belajar secara individual ( individual learning). Pemakai komputer atau user dapat melakukan interaksi langsung dengan sumber informasi. Perkembangan teknologi komputer jaringan ( computer network/internet ) saat ini telah memungkinkan pemakainya melakukan interaksi dalam memperoleh pengetahuan dan informasi yang diinginkan. Berbagai bentuk interaksi pembelajaran dapat berlangsung dengan tersedianya medium komputer. Beberapa lembaga pendidikan jarak jauh di sejumlah Negara yang telah maju memanfaatkan medium ini sebagai sarana interaksi. Pemanfaatan ini didasarkan pada kemampuan yang dimiliki oleh komputer dalam memberikan umpan balik ( feedback ) yang segera kepada pemakainya.
1)   Kelebihan
Heinich dkk. (1986) mengemukakan sejumlah kelebihan dan juga kelemahan yang ada pada komputer. Aplikasi komputer sebagai alat bantu proses belajar memberikan beberapa keuntungan antara lain :
Ø Komputer memungkinkan siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya dalam memahami pengetahuan dan informasi yang ditayangkan.
Ø Penggunaan komputer dalam proses belajar membuat siswa dapat melakukan control terhadap aktivitas belajarnya.
Ø Penggunaan komputer dalam lembaga pendidikan memberikan keleluasaan terhadap siswa untuk menentukan kecepatan belajar dan memilih urutan kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan.
Ø Kemampuan komputer untuk menayangkan kembali informasi yang diperlukan oleh pemakainya.
Ø Komputer dapat deprogram agar mampu memberikan umpan balik terhadap hasil belajar dan memberikan pengukuhan ( reinforcement ) terhadap prestasi belajar siswa.


2)   Kekurangan
Selanjutnya  Benny dan Tita ( 2000 ) memberi penjelasan. Disamping memiliki sejumlah kelebihan, komputer sebagai sarana komunikasi interaktif juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya :
Ø Tingginya biaya pengadaan dan pengembangan program komputer, terutama yang dirancang khusus untuk maksud pembelajaran.
Ø Disamping itu, pengadaan,pemeliharaan, dan perawatan komputer yang meliputi perangkat keras ( hardware ) memerlukan biaya yang relatrif tinggi.
Ø Masalah lain adalah compatability dan incompability antara hardware dan software, penggunaan sebuah program komputer biasanya memerlukan perangkat keras dengan spesifik yang sesuai.


PERMASALAHAN
1. apa pengaruh multimedia pembelajaran terhadap perkembangan kognitif siswa dan perkembangan memori yang dimiliki siswa?
2. bagaimana hubungan teori kognitif menurut jean piaget dengan kemampuan seorang anak untuk memproses informasi yang diterimanya?
3.  Kemampuan mengingat pada setiap individu akan berbeda-beda, terlebih lagi pada individu yang dianggap mengalami hambatan tertentu. Pada dasarnya manusia lebih condong menerima informasi melalui indera penglihatan, kemudian pendengaran, kinestetik, dan taktil. dari hal tersebut apakah ada pengaruh gaya belajar terhadap kemampuan siswa memproses informasi?










13 komentar:

  1. saya ingin menjawab permasalahan yang pertama. Multimedia pembelajaran merupakan kombinasi teks, seni, suara, animasi, dan video yang disampaikan kepada seorang (peserta didik) dengan komputer atau peralatan manipulasi elektronik dan digital yang lain. Melalui gabungan media-media ini pengalaman belajar menjadi sesuatu yang interaktif yang mencerminkan suatu pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya multimedia dalam suatu proses pembelajaran akan meningkatkan minat siswa dalam belajar karena pembelajaran lebih menarik dan akan membuat siswa merasa nyaman dan tidak membebankannya dalamm belajar. dengan demikian akan meningkatkan kognitif siswa dan memorinya akan mengingat pelajaran dalam jangka panjang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya sependapat dengan saudara atma,karena multimedia adalah alat bantu yang akan memudah siswa menyesuaikan materi pembelajaran denngan pemahamannya, sehingga dalam pembutan multimedia banyak Hal Dan prinsip yang perlu dipahami

      Hapus
    2. terimakasih desi dan atam, saya juga sependapat dengan kalian berdua karena multimedia pembelajaran adalah alat bantu yang mempermudah siswa dalam mengatasi kekurangan mereka dalam belajar, sehingga dengan adanya multimedia siswa akan lebih mudah mengembangkan kognitifnya

      Hapus
  2. Saya mencoba menjawab permasalah no 3:
    Gaya belajar merupakan
    suatu kombinasi dari bagaimana ia
    menyerap, dan kemudian mengatur
    serta mengolah informasi. Gaya
    belajar yang dimiliki tentunya
    berbeda-beda, namun tujuan yang
    hendak dicapai dalam sebuah
    pembelajaran siswa tetap sama yaitu
    guna mencapai prestasi belajar yang
    diharapkan. Ada siswa yang mampu
    memaksimalkan gaya belajarnya, ada
    juga siswa yang belum mampu
    memaksimalkan gaya belajarnya
    karena mereka belum menyadari
    gaya belajar yang mereka miliki.
    Penelitian yang dilakukan
    oleh Tanta (2010) menyatakan
    bahwa gaya belajar secara signifikan
    berpengaruh terhadap hasil belajar
    siswa. Hasil penelitian tersebut
    menjadi salah satu bukti bahwa gaya
    belajar mempunyai pengaruh
    terhadap capaian prestasi belajar
    siswa. Setiap individu peserta didik
    memproses informasi dengan cara
    yang berbeda. Ada siswa yang lebih
    senang menulis hal-hal yang telah
    disampaikan oleh guru ketika proses
    pembelajaran berlangsung. Adapula
    siswa yang lebih senang
    mendengarkan materi yang
    disampaikan oleh guru, serta adapula
    siswa yang lebih senang praktek
    secara langsung.

    BalasHapus
    Balasan
    1. menanggapi permasalahan ketiga menurut saya, gaya belajar sangat berhubungan dengan bagaimana informasi itu akan diproses (dalam konteks pembelajaran). bagaimana hal itu terjadi? gaya belajar menunjukkan karakter seseorang atau teknik seseorang agar lebih mudah menyerap informasi dengan menyeimbankan otak kanan dan kirinya. misalnya gaya belajarnya mudah bosa, sehingga ia membutuhkan musik atau visual yang menarik agar otak kanannya menjadi bekerja. sehingga otak kanan dan kiri bekerjasama dan menciptakan suatu memori

      Hapus
  3. Saya akan menanggapi permasalahan anda no 2.
    Menurut Piaget, perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik, yaitu suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf. Dengan makin bertambahnya umur seseorang, maka makin komplekslah susunan sel syarafnya dan makin meningkat pula kemampuannya. Piaget tidak melihat perkembangan kognitif sebagai sesuatu yang dapat didefinisikan secara kuantitatif. Ia menyimpulkan bahwa daya pikir atau kekuatan mental anak yang berbeda usia akan berbeda pula secara kualitatif. Menurut Piaget, proses belajar akan terjadi jika mengikuti tahap-tahap asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrasi (penyeimbangan antara asimilasi dan akomodasi). Contoh implementasi Hubungan teori ini dengan cara anak menerima informasi yaitu ketika bahasa dan cara berpikir anak berbeda dengan orang dewasa, disini guru harus menyesuaikan penggunaaan bahasa yang sesuai dengan cara berpikir anak.dan memfokuskan pada proses berpikir atau proses mental anak tidak sekedar pada produknya. Disamping kebenaran jawaban siswa, guru harus memahami proses yang digunakan anak sehingga sampai pada jawaban tersebut.

    BalasHapus
  4. Prinsip-prinsip yang harus ada dalam mengembangkan multimedia untuk menstimulus kognitif peserta didik yakni adanya peran gambar, teks, video, animasi, audio, grafik yang disajikan secara relevan dengan materi yang disajikan untuk memperkuat penjelasan berupa deskripsi, selain itu dalam penyampaiannya digunakan gaya bahasa yang non-formal sesuai dengan sasaran peserta didik dalam menggunakan multimedia yang dikembangkan.
    Sebagai contoh adalah multimedia mampu menghadirkan pengalaman langsung, misalnya untuk menjelaskan ikan didalam lautan, siswa dapat melihat langsung tayangan di multimedia dengan berbagai penjelasan suara dan efek animasi yang mengesankan seolah anak mengalami langsung kehidupan di dalam lautan atau untuk menjelaskan peristiwa gunung api meletus, guru dapat menampilkan video letusan gunung api yang terintegrasi dalam multimedia. Hal tersebut akan membantu anak dalam memahami dan mempelajari materi pelajaran dengan mudah dan menyenangkan. Konsep pembelajaran bermakna berbasis konstruktivisme akan mampu diimplementasikan dengan baik melalui pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran sehingga multimedia dapat menambah minat belajar siswa, meningkatkan pemahaman siswa, dan meningkatkan daya ingat siswa.

    BalasHapus
  5. Saya akan membantu menjawab permasalahan no. 1, Menurut Sudjana (1992:2) “Penggunaan multimedia interakif dapat memberikan motivasi belajar siswa, merangsang kemauan belajar, menarik perhatian siswa, dan memudahkan penyajian informasi sehingga pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang akan disampaikan oleh guru.” Menurut Ilham (2013:24) “Pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran melalui multimedia interaktif dapat meningkatkan minat siswa.” Penggunaan multimedia interaktif akan memberikan rangsangan kepada peserta didik baik itu minat atau motivasi belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik itu sendiri. Guru yang menggunakan multimedia interaktif sebagai media pembelajaran tentunya tidak hanya ingin menarik perhatian siswa tapi lebih menekankan untuk meningkatkan hasil belajar siswa sehingga dari aspek kognitif bisa mendapatkan nilai yang baik. Selain itu, guru sebaiknya mendorong siswa untuk selalu berpikir aktif dengan menciptakan kondisi pembelajaran yang menuntut siswa aktif berpendapat, memiliki solusi untuk pemecahan masalah sehingga memberikan hasil belajar yang lebih mantap, mendalam, dan tidak mudah dilupakan (Nasution, 2010).
    Multimedia interaktif yang digunakan oleh guru secara efektif dan efesien dapat menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong kognitif belajar siswa dan dapat menyimpan materi dalam jangka panjang.

    BalasHapus
  6. saya akan menanggapi permasalahan saudari,apa pengaruh multimedia pembelajaran terhadap perkembangan kognitif siswa dan perkembangan memori yang dimiliki siswa.
    menurut saya dengan multimedia siswa mampu dengan mudah memahami pelajaran, yang mana multimedia itu merupakan alat untuk membantu siswa dalam memahami suatu pelajaran. dengan begitu tingkat pemahaman siswa dapat ditingkatkan dengan multimedia, contohnya dengan multimedia banyak media atau sumber belajar bagi siswa sehingga mampu menambah wawasan murid

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya sependapat dengan saudari annisa dimana multimedia itu sendiri merupakan alat yang membantu siswa sehingga siswa itu mudah memahami pelajaran yang diajarkan oleh guru,dimana multimedia itu sendiri terdapat video,audio,visual sehingga siswa dalam belajar itu mendengarkan ,melihat sekaligus menerapkannya.

      Hapus
  7. Saya ingin menanggapi permasalahan pertama saudari mengenai “apa pengaruh multimedia pembelajaran terhadap perkembangan kognitif siswa dan perkembangan memori yang dimiliki siswa”? menurut saya jika multimedia yang digunakan sesuai dengan materi dan karakter siswa maka siswa akn lbih mudah memahami materi yang diajarkan dan kognitif siswa bisa berkembang lebih baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya sependapat dengan anda, dengan menggunakan multimedia akan membantu siswa untuk memahami materi, karena multimedia mampu mengatasi kekurangan dalam belajar. misalnya seseorang akan lebih paham jika materi yang disampaikan dalam bentuk gambar dan video, hal tersebut dapat diatasi dengan penggunaan multimedia yang menggabungkan kedua unsur tersebut, dengan ini kemampuan kognitif siswa akan berkambang

      Hapus
  8. baiklah saya ingin menanggapi permasalah yang pertama dimana kognitif atau pemikiran adalah istilah yang digunakan oleh ahli psikologi untuk menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah, dan merencanakan masa depan, atau semua proses psikologis yang berkaitan bagaimana individu mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan, menilai dan memikirkan lingkungannya. dimana zaman sekarang banyak seseorang memproses informasi hanya menggunakan media hp karena lebih efektif, karena itulah multimedia berpengaruh dengan perkembangan kognitif

    BalasHapus