Minggu, 06 Mei 2018

MULTIMEDIA PEMBELAJARAN PADA ERA REVOLUSI 4.0


MULTIMEDIA PEMBELAJARAN PADA ERA REVOLUSI 4.0

1.    Sejarah revolusi industri 4.0
Saat ini, kita hidup di era Revolusi Industri Keempat (Klaus Schwab, The Fourth Industrial Revolution(2017)). Era yang diwarnai oleh kecerdasan buatan (artificial intelligence), era super komputer, rekayasa genetika, teknologi nano, mobil otomatis, inovasi, dan perubahan yang terjadi dalam kecepatan eksponensial yang akan mengakibatkan dampak terhadap ekonomi, industri, pemerintahan, politik, bahkan membuka perdebatan atas definisi manusia itu sendiri. Era yang menegaskan dunia sebagai kampung global (Marshall McLuhan, The Gutenberg Galaxy: The Making of Typographic Man (1962)
Revolusi industri generasi keempat ini ditandai dengan kemunculan superkomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, editing genetik dan perkembangan neuroteknologi yang memungkinkan manusia untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak. Hal inilah yang disampaikan oleh Klaus Schwab, Founder dan Executive Chairman of the World Economic Forum dalam bukunya The Fourth Industrial Revolution
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia sebagaimana revolusi generasi pertama melahirkan sejarah ketika tenaga manusia dan hewan digantikan oleh kemunculan mesin. Salah satunya adalah kemunculan mesin uap pada abad ke-18. Revolusi ini dicatat oleh sejarah berhasil mengerek naik perekonomian secara dramatis di mana selama dua abad setelah Revolusi Industri terjadi peningkatan rata-rata pendapatan perkapita Negara-negara di dunia menjadi enam kali lipat

2.    Pengembangan Iptek dan Pendidikan Tinggi di Era Revolusi Industri 4.0
dunia kini tengah memasuki era revolusi industri 4.0 atau revolusi industri dunia keempat dimana teknologi informasi telah menjadi basis dalam kehidupan manusia. Segala hal menjadi tanpa batas (borderless) dengan penggunaan daya komputasi dan data yang tidak terbatas (unlimited), karena dipengaruhi oleh perkembangan internet dan teknologi digital yang masif sebagai tulang punggung pergerakan dan konektivitas manusia dan mesin. Era ini juga akan mendisrupsi berbagai aktivitas manusia, termasuk di dalamnya bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta pendidikan tinggi.
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan bahwa tantangan revolusi industri 4.0 harus direspon secara cepat dan tepat oleh seluruh pemangku kepentingan di lingkungan Kementerian, Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) agar mampu meningkatkan daya saing bangsa Indonesia di tengah persaingan global. Hal ini diungkapkan Menteri Nasir dalam pembukaan acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) 2018 yang digelar di Kampus Universitas Sumatera Utara (USU), Medan(17/1).
Menristekdikti menjelaskan ada lima elemen penting yang harus menjadi perhatian dan akan dilaksanakan oleh Kemenristekdikti untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa di era Revolusi Industri 4.0, yaitu:
a.    Persiapan sistem pembelajaran yang lebih inovatif di perguruan tinggi seperti penyesuaian kurikulum pembelajaran, dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal data Information Technology (IT), Operational Technology (OT), Internet of Things (IoT), dan Big Data Analitic, mengintegrasikan objek fisik, digital dan manusia untuk menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang kompetitif dan terampil terutama dalam aspek data literacy, technological literacy and human literacy.
b.    Rekonstruksi kebijakan kelembagaan pendidikan tinggi yang adaptif dan responsif terhadap revolusi industri 4.0 dalam mengembangkan transdisiplin ilmu dan program studi yang dibutuhkan. Selain itu, mulai diupayakannya program Cyber University, seperti sistem perkuliahan distance learning, sehingga mengurangi intensitas pertemuan dosen dan mahasiswa. Cyber University ini nantinya diharapkan menjadi solusi bagi anak bangsa di pelosok daerah untuk menjangkau pendidikan tinggi yang berkualitas.
c.    Persiapan sumber daya manusia khususnya dosen dan peneliti serta perekayasa yang responsive, adaptif dan handal untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Selain itu, peremajaan sarana prasarana dan pembangunan infrastruktur pendidikan, riset, dan inovasi juga perlu dilakukan untuk menopang kualitas pendidikan, riset, dan inovasi.
d.   Terobosan dalam riset dan pengembangan yang mendukung Revolusi Industri 4.0 dan ekosistem riset dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas riset dan pengembangan di Perguruan Tinggi, Lembaga Litbang, LPNK, Industri, dan Masyarakat
e.    Terobosan inovasi dan perkuatan sistem inovasi untuk meningkatkan produktivitas industri dan meningkatkan perusahaan pemula berbasis teknologi.

3.    Tren pekerja pada revolusi industri 4.0
Di era revolusi industri 4.0, profesi dosen semakin kompetitif. Setidaknya terdapat lima kualifikasi dan kompetensi dosen yang dibutuhkan, meliputi :
a.    educational competence, kompetensi berbasis Internet of Thing sebagai basic skill di era ini
b.    Competence in research, kompetensi membangun jaringan untuk menumbuhkan ilmu, arah riset, dan terampil mendapatkan grant internasional
c.    competence for technological commercialization, punya kompetensi membawa grup dan mahasiswa pada komersialisasi dengan teknologi atas hasil inovasi dan penelitian
d.   competence in globalization, dunia tanpa sekat, tidak gagap terhadap berbagai budaya, kompetensi hybrid, yaitu global competence dan keunggulan memecahkan national problem; serta
e.    competence in future strategies, di mana dunia mudah berubah dan berjalan cepat, sehingga punya kompetensi memprediksi dengan tepat apa yang akan terjadi di masa depan dan strateginya, dengan cara joint-lecture, joint-research, joint-publication, joint-lab, staff mobility dan rotasi, paham arah SDG’s dan industri, dan lain sebagainya.
World Economic Forum memprediksi empat isu yang akan yang akan memengaruhi pekerjaan pada masa depan. Pertama, kecerdasan buatan dan robot akan menciptakan lebih banyak pekerjaan, bukan pengangguran massal.
Memang benar bahwa otomatisasi akan menyebabkan beberapa pekerjaan akan hilang, namun di sisi lain adalah hal ini justru membawa peluang pekerjaan baru di bidang yang lain. Para ahli ekonomi percaya bahwa yang terjadi pada masa depan bukan kurangnya lowongan pekerjaan, tapi kurangnya kemampuan yang sesuai dengan jenis pekerjaan pada masa depan.
Kedua, setiap kota akan saling berkompetisi memperebutkan sumber daya manusia dengan talenta terbaik. Persaingan untuk mendapatkan talenta terbaik tidak lagi berlangsung hanya antarperusahaan, namun akan meningkat menjadi antarkota. Seiring dengan perkembangan teknologi yang memungkinkan bekerja dari jarak jauh, masyarakat akan lebih memilih untuk tinggal di kota dengan lingkungan ramah teknologi dibandingkan dengan tinggal di tempat terdekat dengan kantor.
Ketiga, sebagian besar tenaga kerja negara maju akan menjadi pekerja bebas (freelance) sebelum 2027. Para pekerja freelance ini akan didominasi oleh generasi milenial. Di sisi lain, perusahaanperusahaan dipercaya akan lebih memilih merekrut para pekerja freelance dibandingkan pekerja tetap untuk mengisi kekosongan talenta (talent gap) yang mereka butuhkan.
Keempat, sistem pendidikan berubah dari pendekatan parsial menjadi holistik. Pelajaran matematika, seni dan ilmu pengetahuan yang selama ini dipandang sebagai disiplin ilmu yang terpisah dinilai sudah tidak relevan dalam mengisi kebutuhan kompetensi pekerjaan pada masa depan. Sekolah-sekolah akan mulai mengadopsi kurikulum berbasis tugas (project-based curriculum) sebagai jembatan untuk meruntuhkan sekat-sekat yang selama ini menjadi penghalang generasi berpikir kreatif.


PERMASALAHAN
1.    Keterampilan apa yang harus dimiliki generasi muda untuk memasuki era revolusi industri 4.0?
2. Sistem pembelajaran yang seperti apa yang cocok diterapkan untuk mempersiapkan siswa memasuki era revolusi 4.0?
3.  Apa dampak yang harus diantisipasi dalam dunia pendidikan ketika memasuki era revolusi industri 4.0?

9 komentar:

  1. Menanggapi permasalahan no 2
    Jadi dengan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal data Information Technology (IT), Operational Technology (OT), Internet of Things (IoT), dan Big Data Analitic, mengintegrasikan objek fisik, digital dan manusia untuk menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang kompetitif dan terampil terutama dalam aspek data literacy, technological literacy and human literacy.

    BalasHapus
  2. Baiklah disini saya mau menjawab permasalahan no 1
    Mnurut saya, Keterampilan tersebut meliputi kemampuan memecahkan masalah kompleks, berpikir kritis, kreatif, manajemen manusia, kemampuan berkoordinasi, serta memiliki kecerdasan emosional.

    BalasHapus
  3. Baiklah saya akan mencoba menjawab permasalahan ke-3

    Perlu diketahui bahwasannya revolusi 4.0 merupakan hasil daei globalisasi. Sehingga dampak dari globalisasi revolusi 4.0 ini adalah sebagai berikut :

    Dampak positif dari Globalisasi:

    1) Mendorong perusahaan multinasional investasi ke negara negara berkembang yang akan mendorong dan menyediakan lapangan kerja serta keahlian baru bagi penduduk negara negara berkembang.
    2)Pertukaran ide, informasi, pengalaman, dan gaya hidup.
    3)Globalisasi membuat kesadaran terhadap kualitas lingkungan menjadi lebih tinggi seperti global warming dan deforestation (penebangan hutan).
    4) Meningkatkan efisiensi kerja akibat penyerapan teknologi contohnya tulis tangan yang kemudian berpindah ke mesin ketik, lalu ke komputer lawas lalu berpindah ke komputer modern dan selanjutnya dari segi software.

    Sedangkan dampak negatif dari globalisasi revolusi 4.0 adalah sebagai berikut :
    1) Globalisasi dapat melemahkan kedaulatan nasional.
    2)Jika kurang daya saing, dapat tergerus oleh kekuatan superpower.
    3)Globalisasi dapat mengakibatkan hilangnya identitas budaya nasional.
    4)Dapat menimbulkan eksploitasi terhadap negara kurang berkembang
    Tantangan Revolusi Industri 4.0 dan Digital Economy.

    BalasHapus
  4. Saya mau menanggapi permasalah no.2
    Menurut saya, persiapan sistem pembelajaran yang lebih inovatif di perguruan tinggi seperti penyesuaian kurikulum pembelajaran, dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal data Information Technology (IT), Operational Technology (OT), Internet of Things (IoT), dan Big Data Analitic, mengintegrasikan objek fisik, digital dan manusia untuk menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang kompetitif dan terampil terutama dalam aspek data literacy, technological literacy and human literacy.

    BalasHapus
  5. Saya akan mencoba menjawab permasalahan no 1,
    perguruaan tinggi dalam proses pembelajaran harus mampu membekali mahasiswa selain employability skill, character building, juga entrepreneur skill.

    Konsekuensinya adalah proses pembelajaran yang tertuang dalam bentuk kurikulum harus direformulasi atau bahkan dirubah secara fundamental. Reformulasi atau perubahan kurikulum mutlak dilakukan untuk mewujudkan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi dunia.

    BalasHapus
  6. Baiklah, saya ingin menangggapi permasalahan anda yang pertama. Menurut pendapat saya sebagai mahasiswa harus menjadi live long leaner atau menjadi pembelajar yang belajar seumur hidup. Artinya mahasiswa harus terampil, terus belajar dengan hal-hal baru, prinsip live long leaner diyakini mampu menjawab perkembangan zaman dan teknologi digital yang terus berkembang pesat. Selain itu, keterampilan dan inovasi akan bisa mencetak lulusan perguruan tinggi yang handal dan bisa bersaing secara nasional maupun internasional.

    BalasHapus
  7. baiklah saya akan menambahkan permasalahan no 2 dimana dampak yang harus diantisipasi adalah bagaimana mempersiapkan dan memetakan angkatan kerja dari lulusan pendidikan dalam menghadapi revolusi industri 4.0, Dunia kerja di era revolusi industri 4.0. merupakan integrasi pemanfaatan internet dengan lini produksi di dunia industri yang memanfaatkan kecanggihan teknologi dan informasi. Karakteristik revolusi industri 4.0 ini meliputi digitalisasi, optimalisasi dan kustomisasi produksi, otomasi dan adapsi, human machine interaction, value added services and businesses, automatic data exchange and communication, dan penggunaan teknologi internet.

    BalasHapus
  8. untuk masalah nomor 3, hal yang harus disiapkan adalah pengetahuan akan teknologi TI, sarana dan prasarana

    BalasHapus
  9. Saya ingin menjawab persoalan nomor 1, keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa yaitu soft skill yang baik dan psikomotor yang juga baik. Dengan adanya dua kemampuan tersebut maka anak tersebut dapat mengikuti revolusi industri 4.0

    BalasHapus