Sabtu, 31 Maret 2018

PRINSIP DASAR MULTIMEDIA PEMBELAJARAN


PRINSIP DASAR MULTIMEDIA PEMBELAJARAN



A.  Prinsip pemilihan media pembelajaran
Sebelum memilih media pembelajaran seorang guru harus memperhatikan prinsip-prinsip media pembelajaran. Prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran merujuk pada pertimbangan seorang guru dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran untuk digunakan atau dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini disebabkan adanya beraneka ragam media yang dapat digunakan atau dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar.
Menurut Rumampuk (1988:19) bahwa prinsip-prinsip pemilihan media adalah:
1.    harus diketahui dengan jelas media itu dipilih untuk tujuan apa
2.    pemilihan media harus secara objektif, bukan semata-mata didasarkan atas kesenangan guru atau sekedar sebagai selingan atau hiburan. pemilihan media itu benar-benar didasarkan atas pertimbangan untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa.
3.    tidak ada satu pun media dipakai untuk mencapai semua tujuan. Setiap media memiliki kelebihan dan kelemahan. Untuk menggunakan media dalam kegiatan belajar mengajar hendaknya dipilih secara tepat dengan melihat kelebihan media untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu.
4.    pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan metode mengajar dan materi pengajaran, mengingat media merupakan bagian yang integral dalam proses belajar mengajar
5.    untuk dapat memilih media dengan tepat, guru hendaknya mengenal ciri-ciri dan masing-masing media.
6.    pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan kondisi fisik lingkungan.
Sedangkan Ibrahim (1991:24) menyatakan beberapa pedoman yang dapat digunakan untuk memilih media pembelajaran, antara lain:
1.    sebelum memilih media pembelajaran, guru harus menyadari bahwa tidak ada satupun media yang paling baik untuk mencapai semua tujuan. masing-masing media mempunyai kelebihan dan kelemahan. penggunaan berbagai macam media pembelaiaran yang disusun secara serasi dalam proses belajar mengajar akan mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran.
2.    pemilihan media hendaknya dilakukan secara objektif, artinya benar-benar digunakan dengan dasar pertimbangan efektivitas belajar siswa, bukan karena kesenangan guru atau sekedar sebagai selingan.
3.    pemilihan media hendaknya memperhatikan syarat-syarat (a) sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, (b) ketersediaan bahan media, (c) biaya pengadaan, dan (d) kualitas atau mutu teknik.

B.  Pengertian Multimedia
Dilihat dari kaidah pembelajaran, meningkatkan hasil belajar yang tinggi, sangat ditunjang oleh penggunaan media pembelajaran. Melalui media potensi indra peserta didik dapat diakomodasi sehingga kadar hasil belajar akan meningkat. Salah satu aspek media yang diunggulkan mampu meingkatkan hasil belajar adalah bersifat multimedia, yaitu gabungan dari berbagai unsur media seperti teks, gambar, animasi, dan video.
Berdasarkan hasil penelitian tentang pemamfaatan multimedia, informasi/materi pengajaran melalui teks dapat diingat dengan baik jika disertai dengan gambar. Hal ini di jelaskan dengan dual coding theory. Menurut teori ini, sistem kognitif manusia terdiri dari dua subsistem, yaitu sistem verbal dan system gambar ( visual ). Jadi dengan adanya gambar dalam teks dapat meningkatkan memori oleh karena adanya dual coding dalam memori ( bandingkan dengan single coding ).
Menurut reiber, bagian penting lain dari multimedia adalah animasi. Animasi dapat di buat untuk menarik perhatian peserta didik jika digunakan dengan benar. Animasi dapat membantu peroses pembelajaran jika peerta didik hanya akan dapat melakukan proses kognitif jika di bantu dengan animasi, sedangkan tanpa animasi peroses kognitif tidak dapat dilakukan. berdasarkan  penelitian, peserta diklat yang memiliki latar belakang pendidikan dan pengetahuan rendah cenderung memerlukan bantuan, salah satunya animasi, untuk menangkap konsep materi yang disampaikan. Jadi seorang fasilitator hendaknya segera mengetahui pengetahuan awal siswa.
Menurut teori “Quantum learning” peserta didik memiliki modalitas belajar yang berbeda yang dibedakan menjdi tiga tipe, yaitu: visual, auditif, dan kinestetik. Keberagaman modalitas belajar ini dapat diatasi dengan menggunakan perangkat media dengan system multimedia, sebab Masing-masing peserta didik yang berbeda tipe belajar dapat diwakili oleh multimedia.
Pengertian multimedia adalah presentasi pembelajaran/instruksional yang mengkombinasikan tampilan teks, grafis, video, dan audio serta dapat menyediakan interaktifitas. Ada lima elemen atau teknologi utama dalam multimedia interaktif, yaitu, Teks, Grafik, Audio, Video, dan Animasi.

C.  Prinsip Dasar Multimedia pembelajaran
Dalam upaya mengemas formula pembelajaran melalui multimedia perlu memperhatikan karakteristik peserta didik, lingkungan dan budaya setempat. Multimedia akan bermanfaat jika berperan sebagai bagian dari sistem pembelajaran. Jika multimedia hanya sebagai alat-alat saja meskipun canggih, namun tidak ada kontribusinya dalam pembelajaran, maka multimedia tersebut tidak bermanfaat bagi proses pembelajaran. multimedia merupakan alat atau sarana yang membantu pendidik dalam proses pembelajaran, sehingga bukan diarahkan untuk menggeser perannya sebagai pendidik. Betapapun canggihnya multimedia, tidak akan dapat mengalihkan fungsi pendidik, karena pendidik merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran.
Mayer dan rekannya menunjukkan tujuh efek desain multimedia dasar yang telah diuji secara empiris berdasaran prinsip-prinsip desain multimedia dasar (disebut sebagai multimedia efek desain) yang berguna dalam merancang presentasi multimedia.
Tujuh prinsip ini meliputi:
1.    Siswa belajar lebih baik dari kata-kata dan gambar daripada kata-kata saja (multimedia principle)
2.    Siswa belajar lebih baik ketika kesesuaian kata-kata yang disampaikan dengan gambar yang disajikan berada lebih dekat daripada jauh dari layar (Spatial contiguity principle)
3.    Siswa belajar lebih baik ketika kata-kata yang sesuai dan gambar yang disajikan disajikan bersamaan daripada berturut-turut (Temporal contiguity Principle)
4.    Siswa belajar lebih baik ketika kata-kata, gambar, dan suara lebih dikeluarkan (Excluded) daripada dimasukkan (included) (Coherence Principle)
5.     Siswa belajar lebih baik dari animasi dan narasi daripada dari animasi dan teks pada layar “(Modality Principle)”
6.    Siswa belajar lebih baik dari animasi dan narasi daripada dari animasi, narasi, dan teks pada layar “(Redundancy Principle)” dan
7.    Efek Desain lebih berpengaruh pada peserta didik yang berpengetahuan rendah (low-knolwledge) daripada peserta didik yang berpengtahuan lebih tinggi (high knowledge) dan untuk pelajar yang memilki spasial yang tinggi dari pada spasial yang rendah (Individual difference Principle).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mayer (2001) menunjukan bahwa anak didik kita memiliki potensi belajar yang berbeda-beda. Kini dunia pendidikan makin maju, dapatkah modalitas belajar siswa yang berbeda-beda ini dibawa dalam sebuah teknologi Multimedia? Menurut Mayer ada 12 prinsip desain multimedia pembelajaran yang dapat diterapkan di Pembelajaran. 12 Prinsip Merancang Multimedia Pembelajaran, yaitu :
1.    Prinsip Multimedia
Orang belajar lebih baik dari gambar dan kata dari pada sekedar kata-kata saja. Karena dinamakan multimedia berarti wajib mampu mengkombinasikan berbagai media (teks, gambar, grafik, audio/narasi, video, animasi, simulasi, dll) menjadi satu kesatuan yang harmonis. Sebab kalau tidak namanya bukan multimedia tapi single-media.
2.    Prinsip Kesinambungan Spasial
Orang belajar lebih baik ketika kata dan gambar terkait disandingkan berdekatan dibandingkan apabila disandingkan berjauhan atau terpisah. Oleh karena itu, ketika ada gambar (atau lainnya misal video, animasi, dll) yang dilengkapi dengan teks, maka teks tersebut harus merupakan jadi satu kesatuan dari gambar tersebut, jangan menjadi sesuatu yang terpisah.
3.    Prinsip Kesinambungan Waktu
Orang belajar lebih baik ketika kata dan gambar terkait disajikan secara simultan dibandingkan apabila disajikan bergantian atau setelahnya. ketika Anda ingin memunculkan suatu gambar dan atau animasi atau yang lain beserta teks, misalnya, sebaiknya munculkan secara bersamaan alias simultan. Jangan satu-satu, sebab akan memberikan kesan terpisah atau tidak terkait satu sama lain.
4.    Prinsip Koherensi
Orang belajar lebih baik ketika kata-kata, gambar, suara, video, animasi yang tidak perlu dan tidak relevan tidak digunakan. ini yang sering terjadi. Banyak sekali pengembang media mencantumkan sesuatu yang tidak perlu. Mungkin maksudnya untuk mempercantik tampilan, memperindah suasana atau menarik perhatian mata. Tapi, menurut Mayer, hal ini sebaiknya dihindari. Cantumkan saja apa yang perlu dan relevan dengan apa yang disajikan. Jangan macam-macam.
5.    Prinsip Modalitas Belajar
Orang belajar lebih baik dari animasi dan narasi termasuk video), daripada dari animasi plus teks pada layar. Jadi, lebih baik animasi atau video plus narasi daripada sudah ada narasi ditambah pula dengan teks yang panjang. Hal ini, sangat mengganggu.
6.    Prinsip Redudansi
Orang belajar lebih baik dari animasi dan narasi termasuk video), daripada dari animasi, narasi plus teks pada layar (redundan). Sama dengan prinsip di atas. Jangan redudansi, kalau sudah diwakili oleh narasi dan gambar/animasi, janganlah tumpang tindih pula dengan teks yang panjang.
7.    Prinsip Personalisasi
Orang belajar lebih baik dari teks atau kata-kata yang bersifat komunikatif (conversational) daripada kalimat yang lebih bersifat formal. Lebih baik  menggunakan kata-kata lugas dan enak daripada bahasa teoritis,  oleh karena itu, sebaiknya gunakan bahasa yang komunikatif dan sedikit ber-style.
8.    Prinsip Interaktivitas
Orang belajar lebih baik ketika ia dapat mengendalikan sendiri apa yang sedang dipelajarinya (manipulatif: simulasi, game, branching). Sebenarnya, orang belajar itu tidak selalu linier alias urut satu persatu. Dalam kenyataannya lebih banyak loncat dari satu hal ke hal lain. Oleh karena itu, multimedia pembelajaran harus memungkinkan user/pengguna dapat mengendalikan penggunaan daripada media itu sendiri. dengan kata lain, lebih manipulatif (dalam arti dapat dikendalikan sendiri oleh user) akan lebih baik. Simulasi, branching, game, navigasi yang konsisten dan jelas, bahasa yang komunikatif, dan lain-lain akan memungkinkan tingkat interaktivitas makin tinggi.
9.    Prinsip Sinyal
Orang belajar lebih baik ketika kata-kata, diikuti dengan cue, highlight, penekanan yang relevan terhadap apa yang disajikan. Kita bisa memanfaatkan warna, animasi dan lain-lain untuk menunjukkan penekanan, highlight atau pusat perhatian (focus of interest). Karena itu kombinasi penggunaan media yang relevan sangat penting sebagai isyarat atau kata keterangan yag memperkenalkan sesuatu.
10.    Prinsip Perbedaan Individu
9 prinsip sebelumnya berpengaruh kuat bagi mereka yang memiliki modalitas visual tinggi, kurang berpengaruh bagi yang sebaliknya. Kombinasi teks dan narasi plus visual berpengaruh kuat bagi mereka yang memiliki modalitas auditori tinggi, kurang berpengaruh bagi yang sebaliknya. Kombinasi teks, visual dan simulasi berpengaruh kuat bagi mereka yang memiliki modalitas kinestetik tinggi, kurang berpengaruh bagi yang sebaliknya.
11.    Prinsip Praktek
Interaksi adalah hal terbaik untuk belajar,kerja praktek dalam memecahkan masalah dapat meningkatkan cara belajar dan pemahaman yang lebih mendalam tentang materi yang sedang dipelajari.
12.    Pengandaian
Menjelaskan materi dengan audio meningkatkan belajar. Siswa belajar lebih baik dari animasi dan narasi, daripada dari animasi dan teks pada layar. Kesimpulannya penggunaan multimedia (kombinasi antara teks, gambar, grafik, audio/narasi, animasi, simulasi, video) secara efektif untuk mengakomodir perbedaan modalitas belajar

Jadi seorang guru sebelum menggunakan media pembalajaran berbasis multimedia harus memperhatikan prinsip-prinsip dasar dari multimedia pembelajaran agar multimedia yang digunakan efektif di dalam pembelajaran


PERMASALAHAN
untuk membantu anda memahami materi yang di jelaskan coba anda jawab permasalahan yang telah saya berikan ini!

1.    Jika di dalam kelas terdapat  seorang anak yang mampu belajar dengan baik ketika mendengarkan musik dan ada seorang anak yang akan merasa terganggu jika belajar sambil mendengarkan musik. Menurut anda multimedia yang seperti apa yang cocok di terapkan untuk mengatasi permasalahan tersebut?

2. Seperti yang kita ketahui biasanya seorang guru dalam memperlihatkan suatu percobaan menggunakan video di dalam multimedia dalam bentuk PPT. Menurut anda apakah video demonstrasi yang di tampilkan di multimedia lebih efektif di bandingkan demonstrasi yang dilakukan guru secara langsung?

3. Bisakah anda berikan contoh multimedia yang cocok untuk materi yang banyak,  agar dalam memahami konsep-konsep materi tersebut dapat mengefisiensi penggunaan waktu?