PRINSIP DASAR MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
A. Prinsip pemilihan media pembelajaran
Sebelum memilih media pembelajaran seorang
guru harus memperhatikan prinsip-prinsip media pembelajaran. Prinsip-prinsip
pemilihan media pembelajaran merujuk pada pertimbangan seorang guru dalam
memilih dan menggunakan media pembelajaran untuk digunakan atau dimanfaatkan
dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini disebabkan adanya beraneka ragam media
yang dapat digunakan atau dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar.
Menurut Rumampuk (1988:19) bahwa
prinsip-prinsip pemilihan media adalah:
1. harus diketahui dengan jelas media itu dipilih untuk tujuan apa
2. pemilihan media harus secara objektif, bukan semata-mata didasarkan atas
kesenangan guru atau sekedar sebagai selingan atau hiburan. pemilihan media itu
benar-benar didasarkan atas pertimbangan untuk meningkatkan efektivitas belajar
siswa.
3. tidak ada satu pun media dipakai untuk mencapai semua tujuan. Setiap media
memiliki kelebihan dan kelemahan. Untuk menggunakan media dalam kegiatan
belajar mengajar hendaknya dipilih secara tepat dengan melihat kelebihan media
untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu.
4. pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan metode mengajar dan materi
pengajaran, mengingat media merupakan bagian yang integral dalam proses belajar
mengajar
5. untuk dapat memilih media dengan tepat, guru hendaknya mengenal ciri-ciri
dan masing-masing media.
6. pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan kondisi fisik lingkungan.
Sedangkan Ibrahim (1991:24) menyatakan
beberapa pedoman yang dapat digunakan untuk memilih media pembelajaran, antara
lain:
1. sebelum memilih media pembelajaran, guru harus menyadari bahwa tidak ada
satupun media yang paling baik untuk mencapai semua tujuan. masing-masing media
mempunyai kelebihan dan kelemahan. penggunaan berbagai macam media pembelaiaran
yang disusun secara serasi dalam proses belajar mengajar akan mengefektifkan
pencapaian tujuan pembelajaran.
2. pemilihan media hendaknya dilakukan secara objektif, artinya benar-benar
digunakan dengan dasar pertimbangan efektivitas belajar siswa, bukan karena
kesenangan guru atau sekedar sebagai selingan.
3. pemilihan media hendaknya memperhatikan syarat-syarat (a) sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai, (b) ketersediaan bahan media, (c) biaya
pengadaan, dan (d) kualitas atau mutu teknik.
B. Pengertian Multimedia
Dilihat
dari kaidah pembelajaran,
meningkatkan hasil belajar yang tinggi, sangat ditunjang oleh penggunaan media
pembelajaran. Melalui media potensi indra peserta didik dapat diakomodasi
sehingga kadar hasil belajar akan meningkat. Salah satu aspek media yang
diunggulkan mampu meingkatkan hasil belajar adalah bersifat multimedia, yaitu
gabungan dari berbagai unsur media seperti teks, gambar, animasi, dan video.
Berdasarkan
hasil penelitian tentang pemamfaatan multimedia, informasi/materi pengajaran
melalui teks dapat diingat dengan baik jika disertai dengan gambar. Hal ini di
jelaskan dengan dual coding theory. Menurut teori ini, sistem kognitif manusia terdiri dari dua subsistem, yaitu sistem verbal dan system gambar (
visual ). Jadi dengan adanya gambar dalam teks dapat meningkatkan memori oleh karena adanya dual
coding dalam memori ( bandingkan dengan single coding ).
Menurut
reiber, bagian penting lain dari multimedia
adalah animasi. Animasi dapat di buat untuk menarik perhatian peserta didik jika digunakan dengan benar.
Animasi dapat membantu peroses pembelajaran jika peerta didik hanya akan dapat melakukan proses
kognitif jika di bantu dengan animasi, sedangkan tanpa animasi peroses kognitif tidak
dapat dilakukan. berdasarkan penelitian,
peserta diklat yang memiliki latar belakang pendidikan dan pengetahuan rendah cenderung
memerlukan bantuan, salah satunya animasi, untuk menangkap konsep materi yang
disampaikan. Jadi seorang fasilitator hendaknya segera mengetahui pengetahuan
awal siswa.
Menurut
teori “Quantum learning” peserta didik memiliki modalitas belajar yang berbeda yang dibedakan
menjdi tiga tipe, yaitu: visual, auditif, dan kinestetik. Keberagaman modalitas
belajar ini dapat diatasi dengan menggunakan perangkat media dengan system
multimedia, sebab Masing-masing
peserta didik yang berbeda tipe belajar dapat diwakili oleh multimedia.
Pengertian multimedia adalah presentasi pembelajaran/instruksional
yang mengkombinasikan tampilan teks, grafis, video, dan audio serta dapat
menyediakan interaktifitas. Ada lima elemen atau teknologi utama dalam multimedia
interaktif, yaitu, Teks, Grafik, Audio, Video, dan Animasi.
C. Prinsip Dasar Multimedia pembelajaran
Dalam upaya mengemas formula pembelajaran melalui
multimedia perlu memperhatikan karakteristik peserta didik, lingkungan dan
budaya setempat. Multimedia akan bermanfaat jika berperan sebagai bagian dari
sistem pembelajaran. Jika multimedia hanya sebagai alat-alat saja meskipun
canggih, namun tidak ada kontribusinya dalam pembelajaran, maka multimedia
tersebut tidak bermanfaat bagi proses pembelajaran. multimedia merupakan alat
atau sarana yang membantu pendidik dalam proses pembelajaran, sehingga bukan diarahkan
untuk menggeser perannya sebagai pendidik. Betapapun canggihnya multimedia, tidak
akan dapat mengalihkan fungsi pendidik, karena pendidik merupakan faktor
penting dalam proses pembelajaran.
Mayer dan rekannya menunjukkan tujuh efek
desain multimedia dasar yang telah diuji secara empiris berdasaran
prinsip-prinsip desain multimedia dasar (disebut sebagai multimedia efek
desain) yang berguna dalam merancang presentasi multimedia.
Tujuh prinsip ini meliputi:
1. Siswa belajar lebih baik dari kata-kata dan gambar daripada kata-kata saja
(multimedia principle)
2. Siswa belajar lebih baik ketika kesesuaian kata-kata yang disampaikan
dengan gambar yang disajikan berada lebih dekat daripada jauh dari layar (Spatial
contiguity principle)
3. Siswa belajar lebih baik ketika kata-kata yang sesuai dan gambar yang
disajikan disajikan bersamaan daripada berturut-turut (Temporal contiguity
Principle)
4. Siswa belajar lebih baik ketika kata-kata, gambar, dan suara lebih
dikeluarkan (Excluded) daripada dimasukkan (included) (Coherence Principle)
5. Siswa belajar lebih baik dari
animasi dan narasi daripada dari animasi dan teks pada layar “(Modality
Principle)”
6. Siswa belajar lebih baik dari animasi dan narasi daripada dari animasi,
narasi, dan teks pada layar “(Redundancy Principle)” dan
7. Efek Desain lebih berpengaruh pada peserta didik yang berpengetahuan rendah
(low-knolwledge) daripada peserta didik yang berpengtahuan lebih tinggi
(high knowledge) dan untuk pelajar yang memilki spasial yang tinggi dari
pada spasial yang rendah (Individual difference Principle).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mayer
(2001) menunjukan bahwa anak didik kita memiliki potensi belajar yang
berbeda-beda. Kini dunia pendidikan makin maju, dapatkah modalitas belajar
siswa yang berbeda-beda ini dibawa dalam sebuah teknologi Multimedia? Menurut
Mayer ada 12 prinsip desain multimedia pembelajaran yang dapat diterapkan di
Pembelajaran. 12 Prinsip Merancang Multimedia Pembelajaran, yaitu :
1. Prinsip Multimedia
Orang belajar lebih baik dari gambar dan kata
dari pada sekedar kata-kata saja. Karena dinamakan multimedia berarti wajib
mampu mengkombinasikan berbagai media (teks, gambar, grafik, audio/narasi,
video, animasi, simulasi, dll) menjadi satu kesatuan yang harmonis. Sebab kalau
tidak namanya bukan multimedia tapi single-media.
2. Prinsip Kesinambungan Spasial
Orang belajar lebih baik ketika kata dan
gambar terkait disandingkan berdekatan dibandingkan apabila disandingkan
berjauhan atau terpisah. Oleh karena itu, ketika ada gambar (atau lainnya misal
video, animasi, dll) yang dilengkapi dengan teks, maka teks tersebut harus
merupakan jadi satu kesatuan dari gambar tersebut, jangan menjadi sesuatu yang
terpisah.
3. Prinsip Kesinambungan Waktu
Orang belajar lebih baik ketika kata dan
gambar terkait disajikan secara simultan dibandingkan apabila disajikan
bergantian atau setelahnya. ketika Anda ingin memunculkan suatu gambar dan atau
animasi atau yang lain beserta teks, misalnya, sebaiknya munculkan secara
bersamaan alias simultan. Jangan satu-satu, sebab akan memberikan kesan
terpisah atau tidak terkait satu sama lain.
4. Prinsip Koherensi
Orang belajar lebih baik ketika kata-kata,
gambar, suara, video, animasi yang tidak perlu dan tidak relevan tidak
digunakan. ini yang sering terjadi. Banyak sekali pengembang media mencantumkan
sesuatu yang tidak perlu. Mungkin maksudnya untuk mempercantik tampilan,
memperindah suasana atau menarik perhatian mata. Tapi, menurut Mayer, hal ini
sebaiknya dihindari. Cantumkan saja apa yang perlu dan relevan dengan apa yang
disajikan. Jangan macam-macam.
5. Prinsip Modalitas Belajar
Orang belajar lebih baik dari animasi dan
narasi termasuk video), daripada dari animasi plus teks pada layar. Jadi, lebih
baik animasi atau video plus narasi daripada sudah ada narasi ditambah pula
dengan teks yang panjang. Hal ini, sangat mengganggu.
6.
Prinsip Redudansi
Orang belajar lebih baik dari animasi dan
narasi termasuk video), daripada dari animasi, narasi plus teks pada layar
(redundan). Sama dengan prinsip di atas. Jangan redudansi, kalau sudah diwakili
oleh narasi dan gambar/animasi, janganlah tumpang tindih pula dengan teks yang
panjang.
7. Prinsip Personalisasi
Orang belajar lebih baik dari teks atau
kata-kata yang bersifat komunikatif (conversational) daripada kalimat yang
lebih bersifat formal. Lebih baik
menggunakan kata-kata lugas dan enak daripada bahasa teoritis, oleh karena itu, sebaiknya gunakan bahasa
yang komunikatif dan sedikit ber-style.
8. Prinsip Interaktivitas
Orang belajar lebih baik ketika ia dapat
mengendalikan sendiri apa yang sedang dipelajarinya (manipulatif: simulasi,
game, branching). Sebenarnya, orang belajar itu tidak selalu linier alias urut
satu persatu. Dalam kenyataannya lebih banyak loncat dari satu hal ke hal lain.
Oleh karena itu, multimedia pembelajaran harus memungkinkan user/pengguna dapat
mengendalikan penggunaan daripada media itu sendiri. dengan kata lain, lebih
manipulatif (dalam arti dapat dikendalikan sendiri oleh user) akan lebih baik.
Simulasi, branching, game, navigasi yang konsisten dan jelas, bahasa yang
komunikatif, dan lain-lain akan memungkinkan tingkat interaktivitas makin
tinggi.
9. Prinsip Sinyal
Orang belajar lebih baik ketika kata-kata,
diikuti dengan cue, highlight, penekanan yang relevan terhadap apa yang
disajikan. Kita bisa memanfaatkan warna, animasi dan lain-lain untuk
menunjukkan penekanan, highlight atau pusat perhatian (focus of interest).
Karena itu kombinasi penggunaan media yang relevan sangat penting sebagai
isyarat atau kata keterangan yag memperkenalkan sesuatu.
10. Prinsip Perbedaan Individu
9 prinsip sebelumnya berpengaruh kuat bagi
mereka yang memiliki modalitas visual tinggi, kurang berpengaruh bagi yang
sebaliknya. Kombinasi teks dan narasi plus visual berpengaruh kuat bagi mereka
yang memiliki modalitas auditori tinggi, kurang berpengaruh bagi yang
sebaliknya. Kombinasi teks, visual dan simulasi berpengaruh kuat bagi mereka
yang memiliki modalitas kinestetik tinggi, kurang berpengaruh bagi yang
sebaliknya.
11. Prinsip Praktek
Interaksi adalah hal terbaik untuk
belajar,kerja praktek dalam memecahkan masalah dapat meningkatkan cara belajar
dan pemahaman yang lebih mendalam tentang materi yang sedang dipelajari.
12. Pengandaian
Menjelaskan materi dengan audio meningkatkan
belajar. Siswa belajar lebih baik dari animasi dan narasi, daripada dari animasi
dan teks pada layar. Kesimpulannya penggunaan multimedia (kombinasi antara
teks, gambar, grafik, audio/narasi, animasi, simulasi, video) secara efektif
untuk mengakomodir perbedaan modalitas belajar
Jadi seorang guru sebelum menggunakan media
pembalajaran berbasis multimedia harus memperhatikan prinsip-prinsip dasar dari
multimedia pembelajaran agar multimedia yang digunakan efektif di dalam
pembelajaran
PERMASALAHAN
untuk membantu anda memahami materi yang di jelaskan coba anda jawab permasalahan yang telah saya berikan ini!
1. Jika di dalam kelas terdapat seorang
anak yang mampu belajar dengan baik ketika mendengarkan musik dan ada seorang
anak yang akan merasa terganggu jika belajar sambil mendengarkan musik. Menurut
anda multimedia yang seperti apa yang cocok di terapkan untuk mengatasi
permasalahan tersebut?
2. Seperti yang kita ketahui biasanya seorang guru dalam memperlihatkan suatu
percobaan menggunakan video di dalam multimedia dalam bentuk PPT. Menurut anda
apakah video demonstrasi yang di tampilkan di multimedia lebih efektif di bandingkan
demonstrasi yang dilakukan guru secara langsung?
3. Bisakah anda berikan contoh multimedia yang cocok untuk materi yang banyak, agar dalam memahami konsep-konsep materi tersebut dapat mengefisiensi penggunaan waktu?